Hidup adalah serangkaian kebetulan.
'Kebetulan' adalah takdir yang menyamar.
Garis Waktu - Fiersa Besari
BUKU GARIS WAKTU
Tahun 2018, seseorang membelikan saya buku Garis Waktu untuk melengkapi koleksi buku Fiersa Besari yang saya miliki. Buku dengan total 209 halaman ini berisi puisi dan isi pikiran penulisnya yang pastilah sudah kalian kenal. Kalau saya sih kenal Fiersa sebagai penggiat pecinta alam yang cerita pendakiannya selalu layak untuk ditunggu. Dan buku-bukunya pun begitu. Ada gaya tulisan sendiri yang membuat buku karangan beliau menjadi menarik pula untuk dibaca. Beberapa potongan puisi di Garis Waktu bahkan sering saya posting ulang menjadi caption instagram hehe.
Kemudian tersiar kabar, Garis Waktu akan diadaptasi menjadi sebuah film. Sebagai pecinta buku apakah kalian sering merasakan hal yang saya rasakan ketika buku yang kalian suka pada akhirnya debut di layar lebar? Ada debar yang tidak bisa dijelaskan. Antara penasaran sekaligus tidak rela, bagaimana mungkin yang hidup dalam imajinasi saya nih tiba tiba jadi visual nyata. Belum lagi kalau ternyata ekspetasi saya ketinggian dan tidak sesuai realita. Tapi mengutip kata salah satu penulis buku yang juga saya sukai saat bukunya di filmkan, "jangan halangi rezeki penulis :p". Toh dibanding kita yang pembaca dan penikmat karyanya ini, saya yakin penulisnya sendiri lah paling tidak tenang dan khawatir melepas karyanya menjadi sebuah film.
FILM GARIS WAKTU
Terkendala Covid-19, film Garis Waktu baru rilis bulan Februari 2022 ini, di bioskop pula bukan di platform nonton online. Saya mungkin jadi salah satu orang yang sangat bersemangat menonton film ini karena penasaran seperti apa cerita Garis Waktu yang akan dituangkan dalam layar lebar. Ditambah lagi tentu saja karena pemerannya Reza Rahadian HAHAHHA. Buat yang suka komen kalau ada film baru yang isinya "Reza lagi Reza lagi" tuh kenapa sih. Ya justru kalau bukan Reza, mungkin gak tahu lagi siapa yang cocok ya ga si :p #nooffense.
Reza Rahadian dalam film Garis Waktu menjadi seorang Senandika atau yang biasa dikenal Dika atau Sena (yang katanya Mas Reza hanya ada 2 orang di dunia ini yang manggil dia pakai nama ini, almarhuman ibu dan mba gebetan). Kemudian ada Michelle Ziudith sebagai April alias mba gebetannya si Dika. Mba April ini cewek tajir dan masa depannya super cerah tapi terikat pada aturan ketat orang tuanya yang tentu saja kalau mau pacaran itu kudu kenal bibit bebet bobot bla bla bla lainnya gitu. Dan satu peran penting lainnya siapa lagi kalau bukan Lidia *eh. Maksudnya Anya Geraldine sebagai Sanya yang juga adalah sahabat dan kemudian juga menjadi produser musik Senandika.
*memasuki area spoiler jadi buat yang belum nonton dan anti spoiler paragraf ini skip aja*
Kemudian mengalirlah kisah kasih Senandika dan April yang dimulai dari pinggir jalan serta berakhir dengan ciuman di pinggir pantai ouchhhhh :3. Cerita roman picisan yang ditampilkan antara Senandika dan April ini klise. Senandika nobody, Aprilnya kaya pisan. Berujung gak direstui ketemuan sampai dikirim kuliah ke luar negeri. Tapi kekuatan cinta mempertahankan hubungan Senandika dan April. Suka banget waktu Senandika bilang, "ikatan kita masih ada, cuma lebih panjang aja jaraknya". Aduh bucin pengen tak teriakin, ADEKKK LDR TAK SELAMANYA INDAH ADEKKKK, HAHAHA.
Lalu terjadilah konflik yang udah sangat ketebak pastilah kehadiran orang ketiga alias sahabatnya April sendiri, Sanya. Klimaknya adalah Senandika mengundurkan diri dari dunia musik tepat saat akan dimulainya tur musik ke berbagai kota. Begitulahhh...
KATA SAYA TENTANG FILM GARIS WAKTU
Sebagai penikmat bukunya, saya gak kecewa. Kenapa? Karena potongan-potongan puisi dan tulisan romantis disisipkan berulang kali dalam filmnya dan beberapa di antaranya di momen yang tepat yang buat buat saya jadi "AAAAAAAAA SO SWEET" huahaha. Saya lemah emang kalau di adegan romatis cieelahhh.
Tapi sebagai penikmat filmnya, saya agak agak kecewa. Akting Reza sebagai Senandika itu udah kece banget. Tapi di beberapa waktu entah kenapa gak merasa Reza dan Michelle punya chemistry. Cerita sahabatan Sanya dan April juga kurang greget. Ada ketimpangan akting di masing-masing peran yang mereka bawakan hingga saya beberapa kali tuh kaya "hah apaan sih" gitu. Terus Sanya yang tiba tiba jadi produser musik terus buat Senandika terkenal terlihat 'easy' banget buat orang yang udah ditolak berbagai label rekaman. Tapi yah juga namanya film kan mungkin semuanya dimudahkan gitulah. Penyajian yang baik di awal film tidak dilanjutkan dengan eksekusi mumpuni sebagai ending film. Bahkan saat ending pun saya tercengang dan bertanya kepada Mas Suami yang duduk di samping saya, "udah nih gini aja filmnya huhuuu".
Untuk ukuran film layar lebar, dengan berat hati saya harus bilang menonton film ini terkesan sedang disuguhkan FTV yang biasa saya tonton di layar kaca, sorry to say :(
KEMBALI KE GARIS WAKTU
Saya bukan reviewer film yang jago banget. Film Indonesia yang saya tonton juga sedikit banget dan biasanya memang yang bentuknya adaptasi dari buku yang saya baca hehe. Jadi begitulah cerita menonton film Garis Waktu. Dan ini saya kasih potongan tulisan yang paling saya sukai di bukunya:
-ameliasepta
Ahhhh, aku mau nonton juga apalagi ada Aa Rezaa dan Fiersa Bessari aku suka banget. Bukunya aku ga punya tapi tau ceritanya garis waktu ini.
BalasHapusWaduuhh, keknya bakalan mendadak jadi Bucin nih pasca nonton, ahh spoiler banget sih ameeeel, aku jadi penassaraan.
Udah sejak dulu nyimak Fiersa tapi belum yg ini. Heh, sibuk apa ya aku? Reza memang jaminan akting tapi ada bbrp film yg memang kurang pas. Bukan krn aktingnya jelek, tapi Reza skrg sudah "berumur", dipaksakan main dg aktris muda, jatohnya chemistry kurang.
BalasHapusWah, Garis Waktu punya Fiersa difilmkan ya? Wajib nonton nih. Aku sudah baca bukunya dan suka banget. Filmnya sepertinya bakal sebagus bukunya juga nih kayaknya.
BalasHapussaya belum baca bukunya, tapi biasanya kalau buku yang difilmkan sih ya gitu deh. Masih lebih greget baca bukunya sih ya.
BalasHapusapa mungkin karena masih terbawa suasana layangan Mbak, makanya jadi B gitu si Garis Waktu? Jangan-jangan Mbaknya pengen si Sanya ama Mas Dika ya? hihih
jadi penasaran ingin nonton nih jadinya.
Aku baru liat bukunya. Tapi tau kalau ini akan difilmkan. Ahh kebayang ada Reza pasti bucin banget deh 😍.
BalasHapusJadi ga sabar pengen nonton setelah baca spoiler ini 😂
Kalo akting Reza, gak perlu diragukan lagi yaa. Saya pengen nonton karena penasaran sama akting Anya, hehehe
BalasHapusWah aku jd kepo sama bukundan filmnya ..soalnya untuk penulisnya aku suka gaya puisinya hehe
BalasHapusWah sudah nonton Garis Waktu ya Kak. Menarik juga ya. Reza Rahadian top banget emang.
BalasHapusSesungguhnya, instagram bukuku follow penerbit buku dari Fiersa Besari dan lumayan beberapa kali mengadakan IG Live. Banyaaak banget fans dari Fiersa Besari karena rangkaian kata demi katanya yang se-sweet itu.. Dan bijak.
BalasHapusAku udah baca bukunya kak. Punya juga tapi filmnya belum huwooo penasaran.
BalasHapus