Long weekend di depan mata. Kalau bukan karena corona mah saya udah pasti melalang buana meninggalkan Batam tercinta. Wow mulai lagi misuh-misuh kalau ingat corona yang menghancurkan segala rencana, sad :(
Tapi tak apalah ya, demi kebaikan bersama kita memang harus sabar "sedikit lebih lama" untuk bisa kembali mendapatkan kehidupan kita yang lama. Udahlah ngelirik pulau sendiri aja biar bisa liburan tipis-tipis. Pilihanpun jatuh untuk menyambangi salah satu pulau yang sering banget dibicarain anak-anak Batam.
PULAU MUBUT DARAT - PANTAI MUBUT
Pintu masuk ke pantai, cakep yah :3 |
Jangan khawatir buat ke sini karena sudah mematuhi protokol kesehatan yang ada |
Saya dan rombongan memutuskan untuk menginap 2 hari 1 malam di pulau ini. Setelah membaca dan mendengar banyak rekomendasi akhirnya memantapkan hati untuk menghabiskan setengah dari long weekend di pulau yang digadag-gadang "cantik" ini. Seorang teman yang juga blogger merekomendasikan saya untuk menghubungi Pak Adi (081261520625). Saya menghubungi beliau dan mengurus segala sesuatunya untuk liburan singkat ini.
Baca juga: Rapid Test di Batam - Kepulauan Riau
Kami berangkat dari Batam Centre sekitar pukul 10 pagi. Namun apalah arti sebuah perjalanan tanpa drama, motor yang kebetulan saya pakai bocor. Ada aja emang yah kalau mau jalan-jalan huahaha :)) Akhirnya kami harus mencari tambal ban dulu yang sudah dipastikan sulit karena bertepatan dengan tanggal merah. Beres urusan ban bocor, kami melanjutkan perjalanan yang lagi-lagi drama. Cuaca yang tidak jelas kaya si dia, sungguh merepotkan. Kami harus berteduh sejenak agar tidak basah kuyup. Masa belum sampai di pantai udah masuk angin duluan kan gak lucu. Setelah memastikan hujan cukup reda kami langsung bersiap melanjutkan perjalanan, eh baru saja menyusun barang-barang di motor hujan kembali turun dengan derasnya. OKEDEH BERTEDUH LAGI :))
Untuk sampai di Pulau Mubut, harus terlebih dulu sampai di gerbang Kecamatan Sembulang yang terletak di jembatan 4. Buat kalian yang ingin ke Mubut juga, patokannya cukup gerbang putih (gak tau yah kalau nanti catnya ganti lagi wkwkw) bertuliskan Kecamatan Sembulang. Gerbang ini terletak di sebelah kiri jalan dari arah jembatan 1. Ngerti kan yang saya maksud? Ngerti aja dong bhahaha.
Setelah masuk ke Kecamatan Sembulang, cukup jalan lurus aja mengikuti lika liku jalan. Dan setelah diserbu hujan lebat di jalanan ini malah panas terik. Yah baju kami yang lembab seketika kering. Cukup jauh jalan masuk hingga sampai ke pelabuhannya, pokoknya lurus terus sampai mentok lalu belok kanan dan akan ada plang bertuliskan "Parkir Wisata Mubut".
Untuk parkir inap akan dikenakan biaya Rp 10.000 (bisa menitipkan helm sekalian). Pak Adi sudah menunggu kami dan langsung naik ke kapal yang ada. Oke saatnya mabuk laut dimulai :(
Iya. Saya mabuk laut. Tapi tetap keras kepala mau main di laut HAHAHA. Gak usah diketawain kan yang penting saya gak cupu gitu tetep berani main walaupun pusing ujung-ujungnya #iyainaja.
Pulau Mubut cukup ramai saat kami tiba di sana. Maklum tanggal merah memang saat yang tepat untuk menghabiskan waktu di pantai ditemani semilir angin dan debur ombak *WOW PUITIS. Oh iya uang masuk ke Pulau Mubut dikenakan Rp 50.000/ orang (ini sudah termasuk ongkos PP yah). Jika kalian juga ingin bermalam seperti saya akan dikenakan biaya tambahan Rp 50.000 untuk uang kebersihan (ini biayanya tidak dipungut per orang). Kalau gak bawa tenda sendiri juga bisa banget pesen cottage yang udah ada di pulau ini. Harganya sekitar Rp 250.000an aja. Murah!
Kami segera mendirikan tenda dan bersantai sejenak sambil menikmati keindahan pantai. Gak heran Mubut direkomendasikan untuk liburan bersama teman atau keluarga. Pulau ini cantik. Belum lagi pantai dan lautnya yang jernih. Duh bagus banget dong untuk feed instagram *konten banget kan* :))
Girang ketemu air laut |
Bersih banget kan pantainya :3 |
Menjelang sore, satu persatu pengunjung pulang dan hanya menyisakan kami di pulau. Wah pulau kaya milik sendiri. Asik. Gini rasanya jadi juragan pulau lol. Kami yang sudah membawa ayam untuk dibakar langsung membagi tugas untuk makan malam. Ada yang bakar ayam, ada yang ulek cabe, ada yang siapin peralatan makan. Saya tugasnya apa? Nyicipin aja dong :p
Saat matahari mulai terbenam di ufuk barat, langit mendung terlihat berarak ke atas pulau. Sempat was-was juga karena kalau sampai hujan pasti gak asik banget. Tapi untungnya hujan tidak turun. Jadi kami bisa menikmati malam dengan bermain ludo sampai pagi. Di sini juga sinyal untuk pengguna Telkomsel masih dapat diakses. Jadi yah masih bisa update-update storylah kasih makan fans-fans bahan ghibah *eh.
Yang mau main ke Pulau Mubut tapi gak bawa tikar, gak apa-apa. Di sini ada penyewaan tikar seharga Rp 20.000. Pondokannya juga bisa disewa tapi saya gak nanya harganya karena uda bawa tenda. Selain itu kamar mandinya juga bersih dan terawat. Kalau mau mandi/ bilas, bisa membeli air galon (seember kali ni ya maksudnya) seharga Rp 5.000. Sedangkan untuk buang air kecil/ besar membayar sekitar Rp 2.000-3.000 saja. Okelah yah untuk fasilitasnya.
Keesokan paginya langit biru menghiasi pagi di bibir pantai. Kami sepuasnya bermain air dan pasir sebelum pantai kembali ramai. Sebenarnya masih ingin berlama-lama di pulau secantik ini. Namun mengingat logistik kami yang sudah habis, mau tidak mau kami harus kembali ke kota. Saya menghubungi Pak Adi dan beliau segera menugaskan anggotanya mengantarkan kami kembali ke pelabuhan saat berangkat. Kalau kalian mau ke Pulau Mubut, saya rekomendasikan banget deh Pak Adi ini. Bapaknya baik dan ramah plus fast respon banget kalau kita butuh apa-apa.
Begitulah akhirnya setelah sekian bulan #dirumahaja akhirnya bisa liburan tipis-tipis lagi walau masih di sekitar Batam. Gak nyesal main ke Pulau Mubut. Kalian belum cobain? Kuy sekarang juga atur waktu #LiburanEdisiNewNormal.
-ameliasepta-
Pulau Mubut, wah murmer banget sewa cotttage di sana, apalgi pas long weekend nih liburannnya, seru abis bisa merasakan angin semilir suasana pantai yang bersih gitu. Mupeeng!
BalasHapusLiburan tipis2 tapi bikin semnagat baru yaa!
bener banget kak, jadi moodbooster banget
HapusKalau masih di sekitar Batam, ga perlu surat keterangan bebas covid-19 ya...?
BalasHapusAsyik banget jadi juragan pulau mubut. Hehehe kalau sepi iya serasa milik sendiri ya. Tapi bagus ya fasilitas kaya kamar mandi gitu juga udah ada...
Gak perlu kak, kalau udah pakai pesawat ke luar Batam baru deh perlu rapid :))
HapusYa ampun mbak aku baca reviewnya serasa ikut liburan saking udah kelamaan dirumah aja huhu... Btw ini cuaca juga mendukung banget ya mbak kelihatan warna langitnya bagus suka banget dengan warnanya
BalasHapusseru ya bisa sewa tenda di sana kalau kemalaman atau sengaja pengen liat sunrise hehehe duh jadi kangen liburan :(
BalasHapusPasir putih dan gradasi birunya air lautnya cakep banget ihh..jadi kangen juga liburan terus eksplor pulau gini~
BalasHapusPulau Mubut Darat ini pasir nya putih dan masih bersih banget. Kapan ya bisa jalan lagi setelah new normal gini. Jadi kangen melancong ke pulau.
BalasHapusasyik banget ya camping gitu, pulaunya sepi berasa milik pribadi pula ya jadi bisa sepuasnya main pasir di pinggir pantai, seruuuu pastinya :)
BalasHapusSeneng banget udah ketemu sama laut. Terakhir kapan ya aku ketemu laut hahah sepertinya 4 tahun sil deh. Jadi pengen ke laut juga nih.
BalasHapusWah asyik ya enak gini sepi,aku juga liburan tipis2nya ke tempat2 sepi seperti ini aja sih... nyempetin biar jadi moodbooster utk berkegiatan lagi hehe...
BalasHapusPantainya bagus dan bersih bangeett....
BalasHapusPengen banget main di pantai tapi harus berkendara 6 jam kalau dari Bandung XD
tak berubah kecantikan pulau mubut ini ya, selalu menggoda kaki untuk kesana lagi..
BalasHapusUda kaya private island ya Mbak, sepiiiiiii.... Mana indah banget pantainya, pasirnya putih, airnya jernih, duh mupeeeeng!!!!
BalasHapusPantainya beneran keren dan bersiih..
BalasHapusAbis ini feed isinya quote-quote yaa...hihii~
Hasil perenungan selama di Pulau Mubut yang kereeen.
Pantainya cakeeeeep....
BalasHapusHahaha corona jg menghancurkan rencaba liburanku 😭 andai gak corona, longweekend kmren aq jg sudah melalang buana cari pantai dah
Wih, bagus sekali pantainya, Mbak. bersih dengan pasir putih. jadi incaran para traveling nih hehehe.
BalasHapusKalau pun rencana nginapnya dadakan, tidak perlu pusing 7 keliling ya, Mbak. karena semua sudah ada termasuk pondokan yang disewakan. Fasilitas kamar mandi juga ada. Mantap ini.