10!
9!
8!
7!
6!
5!
4!
3!
2!
1!
HAPPY NEW YEAR!
GOODBYE 2019!
WELCOME 2020!
Wah udah tahun baru lagi ajah, coba dadah-dadah dong sama resolusi
2019, 2018, 2017, dst., dst., dst., yang belum tercapai?
HAY APA KABAR KALEAN YANG CUMA JADI RESOLUSI TANPA EKSEKUSI?
Tapi sebagai manusia apalah yang bisa kita lakukan selain bermimpi ya
kan? Toh mimpi juga ga bayar tuh. Selagi masih gratis dan ga dosa kuy mimpi aja
segila-gilanya sampai gila beneran wkwk. Tapi gue pribadi berharap, mimpi itu
tidak lagi hanya sekadar mimpi. Inginnya sih eksekusi sampai buat bangga diri
ini. Gak muluk-muluk. Rajin ngeblog di tahun ini aja udah prestasi *mengingat
blog udah kaya sarang laba-laba di tahun 2019*
2020 IS NEW DECADE
1 dekade sama dengan 10 tahun. Jadi tahun ini adalah decade baru sejak
tahun 2010 silam. Gue gak pernah sih kaya orang-orang yang tergetin akan jadi
apa 5, 10, 20, bahkan 30 tahun dihidupnya mendatang. Tapi itu duluuuuuuuuuuu…
Gue mau memulai dekade baru ini dengan banyak perubahan (terutama
karakter dan keseluruhan yang ada di diri sendiri). Gue gak mau terlalu ikut
arus dan menjadi orang yang “YAH UDAHLAH YA GIMANA BAGUSNYA HIDUP AJA”. Gak.
Gue gak mau buat target yang akhirnya malah membuat gue patah saat mereka tidak
tercapai. Gue hanya ingin menentukan arah. Gue gak mau pasrah dan gini-gini
ajah.
BUT!
Gue gak mau melangkah maju tanpa mengapresiasi apa-apa yang sudah
terjadi di hidup gue 10 tahun ke belakang. Caranya? Gue mau melihat seorang Amelia di tahun 2010 yang berusia belasan tahun
bertransformasi menjadi gadis dewasa di tahun 2019 hingga siap bertarung dengan
garis takdir di tahun 2020. Waktu gue nyari foto-foto untuk tulisan ini, gue
jadi mengenang banyak hal yang sayang banget deh ah kalau disimpan sendirian.
Barangkali aja cerita gue (yang biasa-biasa aja sih sebenernya wkwk) bisa
diambil pelajaran hidupnya buat adek-adek milenial *tsaahhh sok TUA
Jadi yuk jalan-jalan ke masa lalu…
TAPI PLIS ABIS INI KALIAN MASIH MAU TEMENAN SAMA GUE KAN? HAHAHA :))
2010
Waktu masih sekolah ini udah paling kece gayanya |
Baru masuk kuliah :)) |
Karena terlahir bukan dari keluarga yang punya alfalink (PLIS HEY YANG
NGERTI MAKSUD GUE PASTI LO TUA WKWKWK), pilihan gue masuk ke SMK bukannya SMA
adalah pilihan tepat. Karena sebelum ijazah SMK gue keluar, udah dapat kerja
kantoran walau gaji kicik amat. Kehidupan perkuliahan gue juga dimulai tahun
ini. Banyak gejolak dan ritme anak muda yang gue rasain di tahun ini.
2011
Tahun ke dua kuliah. Kerja sambil kuliah itu berat. Gue akhirnya
sering sakit dan drop karena kecapean. Tapi akhirnya keadaan bisa kembali
stabil karena gue sudah terbiasa. Dan di tahun inilah gue mengenal seseorang
yang membuat gue jatuh cinta mati-matian sehingga memberikan yang terbaik yang
gue punya, buat dia.
Anak kuliahan |
Halo akuh yang duluuu~ |
2012
Dibutakan cinta yang menggebu membuat hidup gue “sedikit porak
poranda”. Kuliah gue berantakan dan IPK gue melesat jauh dari IPK sempurna. Gue
kehilangan waktu bersama keluarga dan sahabat. Dan disaat yang gue dihadapkan
pada kenyataan bahwa saat memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai,
kita tidak bisa berharap mereka akan melakukan hal yang sama.
2013
Karena pernah bosen dengan rambut lurus panjang, gue nekat keritingin dan lalu MENYESAL HAHAH Setelahnya gue potong pendek bye! |
Hype banget ga tuh pake snapback lol |
Gue terjebak dalam hubungan yang sudah berjalan lama namun sangat
tidak sehat. Gue melihat banyak sisi diri lelaki yang gue cintai membuat gue
terluka hingga berdarah-darah. Tapi atas nama cinta gue menoleransi segala hal
yang dia perbuat. Cinta ama tolol emang beda tipis sih wkwk.
2014
Lulus kuliah (akhirnya dengan
tertatih-tatih thanks GOD gue akhirnya lulus walau dengan nilai yah bisa disyukuri
lah yahhh). Tahun ini seperti titik
balik. Gue lelah dengan keadaan yang mengikat. Bertahan atas rasa yang sia-sia.
Tidak berjalan ke mana-mana. Belum mencoba apa-apa. Akhirnya gue mengambil
keputusan: I’LL LEFT BATAM!
Yes! Kota yang sudah gue tinggalin hampir a whole life, akan gue
tinggalkan. Dan rencana ini gue ini ditentang habis-habisan oleh orang tua
(maklum ortu gue termasuk ortu jadul yang menurut mereka jarak terjauh anak
perempuan adalah sekat yang ada diantara dinding kamar). Tapi dengan segala
keras kepala dan uang seadanya, gue melangkahkan kaki keluar ke Batam.
2015
Hay Jakarta, baik-baik yah sama aku.
Itu adalah kalimat pertama yang gue ucapkan saat roda pesawat mendarat
di Bandara Soekarno Hatta. Gue gak tahu apa yang menunggu gue di depan sana.
Tapi gue yakin apapun yang gue alami adalah pelajaran hidup yang gak akan
tergantikan. Karena tidak punya keluarga atau kerabat, beruntung ada satu
sahabat teman (yang dulunya satu sekolah dasar barengan) yang mengijinkan gue menumpang
di kosannya sampai gue diterima bekerja. Baru ketampar sama realita ibu kota
setelah hampir 4 bulan gue gak juga bekerja wkwkwk. Mau pulang malu gak pulang
rindu *tsahhhhhhhhhhhhh
Paham deh yah kenapa jadi anak rantau itu berat. Mana Jakarta itu hectic
banget segala kemacetan dan kotanya membuat hari-hari yang gue laluin semakin
melelahkan. Tapi di sinilah gue melihat tangan Tuhan selalu terulur kepada
anak-anak yang membutuhkan uluran tanganNya. Gue dipertemukan dengan seorang
berhati ibu yang hingga hari ini gue panggil “MAMI”. Orang dengan hati paling
tulus yang menerima gue yang bukan siapa-siapa ini dan percaya untuk “mengasuh”
gue selama di Jakarta. Dari sini gue melihat banyak sekali keajaiban yang indah
terjadi dalam hidup gue. Selama satu tahun, gue benar-benar bahagia dan tidak
ingin meninggalkan ibukota.
Sampai di Jakarta kulit muka gue yang normal-normal aja mendadak bruntusan dan jerawatan parah :') |
Lagi jadi anak gereja bangetlah pokoknya |
Main jauh sampai Banten :) |
2016
Gue meninggalkan Jakarta, dengan sangat berat hati. Sebagaimanapun gue
ingin meneruskan hidup dan menggapai mimpi di sana. Gue masih punya orang tua
yang sudah melahirkan dan membesarkan gue di kota seberang sana. Gue gak mau
egois dan akhirnya menuruti permintaan mereka untuk tinggal dan bekerja lagi di
Batam. Diingat lagi, tahun ini gue kaya kena karma. Kenapa? Karena dengan
ijazah sarjana ekonomi yang gue punya, justru gue gak keterima kerja di
mana-mana LOL. Menganggur dengan predikat sarjana itu berat jenderal!
Masa-masa kelam saat gue nganggur dengan gelar Sarjana |
Masa-masa kelam saat gue nganggur dengan gelar Sarjana |
Masa-masa kelam saat gue nganggur dengan gelar Sarjana |
2017
Pernah gak sih dengar kalimat “Jangan menyerah, barangkali sedikit
kali kesuksesanmu akan datang”. Buat gue yang sedang menganggur, gue ga butuh
jadi sukses. Sungguh. Gue cuma pengen kerja aja kok. Janji deh kalua dapet
kerja gak pindah-pindah lagi dan akan lebih menghargai yang gue miliki ya
Tuhan, doa gue di sela-sela air mata saat itu. Lelah kali ya Tuhan denger cewek
berusia seperempat abad kaya gue nangis tiap malam minta kerjaan alias berisik
amat lau iye dah ini w kasih lu kerja.
14 Januari 2017, setelah 1 tahun penuh menganggur, gue keterima di
salah satu perusahaan yang lucunya iklan perusahaan itu sering banget gue liat
di lampu merah dan gue nyeletuk ke papa “itu cat apaan sih pa, gajelas banget
lagi iklannya” LOL! Eh malah jadi kerja di sana. SELAMAT AMELIA! Wkwkwk.
Di tahun ini juga semesta mempertemukan gue dengan Blogger Kepri yang
menjadi rumah buat gue hingga saat ini. Gue akhirnya serius ngeblog hingga beli
domain sendiri. Dan keputusan itu adalah yang paling benar dan tepat untuk
diambil karena tanpa gue sangka-sangka, blog “ameliasepta.com” ini membawa
banyak sekali keberkahan buat hidup gue.
Gue juga bisa melihat konser terindah seumur hidup gue. Coldplay yang
legendaris dan penuh daya magis. 2017 diwarna dengan tawa dan duka yang
berjalan beriringan. Gue melakukan kesalahan namun gue belajar untuk menerima
dan mengikhlaskan segala kesedihan yang ada.
Kantor tersayang gue :3 |
Uwuuu kakak-kakak mana neh wkwk |
2018
Tahun ter-, ter-, ter-, gak bisa diungkapkan dengan kata-kata betapa
semesta menggila dalam hidup gue. Setelah memutuskan fokus walaupun gak
konsisten-konsiten amat ngeblog. Di tahun ini gue banyak sekali memenangkan
lomba blog yang mengantarkan gue pada petualangan-petualangan baru. Dapat melihat
pembukaan Asian Games 2018, memiliki 68 dan banyak sekali teman-teman baru dari
seluruh penjuru Indonesia. Namun apa tahun ini terus saja penuh dengan
kebahagiaan? Ya gak lah! Gue kembali patah hati dan jatuh cinta (lagi dan
mungkin) di tahun ini.
2019
Dari seluruh tahun dalam satu dekade, tahun inilah yang benar-benar menyadarkan
gue untuk menjadi manusia dewasa. Lebih menghargai apa yang sedang gue miliki,
apa yang benar-benar gue inginkan dan hal-hal lainnya yang sedang gue usahakan.
Secara fisik, gue matang secara usia. Tapi secara pola pikir, gue merasa di
tahun inilah gue bisa berkaca sambil berkata “you’re already grow up”. Gue
memulai tahun dengan komitmen dan kerja keras. Gue juga (ingin) mengakhirinya
dengan memetic apa-apa yang sudah dan sedang gue usahakan. Belum tercapai -memang-,
namun gue tidak ingin berhenti sampai di sini.
2020
WHAT HAPPEN IN THIS YEAR?
Gue juga tidak tahu dan tidak pula ingin menebak-nebak akan seperti apa
tahun ini. Setelah hitungan mundur disertai riuh gemuruh kembang api tadi
malam, gue hanya mengucapkan satu kalimat sebagai doa memulai hari pertama di tahun ini:
“Tuhan, jadilah padaku seperti yang Kau ingini”
2020?
LET’S ROCK!
Noted: foto-fotonya sengaja muka gue semua karena mau sekalian simpen kenangan betapa model rambut gue berubah mulu huahaha :))