Surabaya,
Surabaya, oh Surabaya
kota kenangan, kota kenangan
takkan terlupa
Di sanalah, di sanalah, di Surabaya
pertama lah, tuk yang pertama
kami berjumpaKuteringat masa yang telah lalu
s'ribu insan, s'ribu hari
berpadu satuSurabaya, di tahun empat lima
kami berjuang, kami berjuang
bertaruh nyawa
---------
Sekian purnama akhirnya tulisan ini kelar juga gaisss!
Lagu karya Titik
Hamzah yang udah gue dengerin sejak kecil terngiang-ngiang tatkala roda pesawat
hampir menyentuh Bandara Juanda. Ada rasa debar dan haru karena akhirnya gue
bisa menginjakkan kaki di Kota Pahlawan ini.
Ah yah, perjalanan kali ini sudah direncanakan sejak bulan
Januari kemarin. Memboyong kedua sahabat, kami memilih melakukan perjalanan di
bulan Maret tahun ini yang bisa dianggap semacam perayaan tepat satu tahun kami
bertiga pertama kali naik gunung di Merapi Sumatera Barat bulan Maret tahun
2018.
Udah banyak sih sebenernya temen-temen yang ngingetin,
memilih naik gunung di bulan Maret adalah hal yang beresiko karena curah hujan
sedang tinggi dan cuaca yang tidak mendukung. Tapi kami lagi-lagi bermain dadu
dengan semesta, biar dia yang menentukan perjalanan kami akan bagaimana.
Tanggal 2 Maret 2019 kami sampai di Bandara Juanda pukul 5 sore dan langsung
memesan go-car menuju penginapan.
Karena hanya akan berada di Surabaya kurang dari 24 jam, kami ingin memanfaatkan
baik-baik waktu yang sedikit ini. Sebelumnya kami telah memesan hotel yang
dekat dengan stasiun agar memudahkan perjalanan selanjutnya.
Dua
mas-mas ganteng menyambut kami ketika sampai di sini. Proses check in yang seharusnya sebentar
memakan waktu lumayan lama. Mana perut udah keroncongan karena belum makan dari
siang. Gue mulai gak sabaran. Akhirnya
setelah memakan waktu hampir 20 menit, kami pun diantarkan ke tempat tidur
( EH GIMANA WKWKW). Jadi hotel ini tuh bentukannya kaya kapsul gitu. Kami
mendapat tempat di lantai 2 dan semua carrier
kami dimasukkan ke dalam loker yang terletak di bawah tempat tidur. Lumayan
kesel nih di sini, karena ketidakhati-hatian masnya, rain cover carrier gue robek. HIH!
Ada keanehan
saat kami bertiga naik ke kasur. Karena tempat ini terlalu sempit untuk
bertiga. Kami langsung berdiskusi sambil kembali melihat pesanan yang kami buat
di traveloka. Dan kami memang memesan tempat untuk 3 orang, namun yang
diberikan adalah tempat untuk 2 orang. Karena gak mungkin tidur
sempit-sempitan, kami memutuskan untuk complain aja ke mas-mas yang ada di
bawah tadi.
Drama
pun dimulai. Keluhan kami ditanggapi seorang ibu-ibu yang gue rasa adalah
bosnya mas-mas tadi. Dan dia mengatakan bahwa tempat tidur yang mereka berikan
itu memang hanya untuk dua orang dan jika kami ingin menambah 1 orang lagi,
kami diharuskan membayar. Ya jelas aja kami gak mau. Pemesanan sudah kami
lakukan jauh-jauh hari dengan keterangan yang jelas dan udah dibayar juga, masa
kami disuruh bayar lagi. GAK CUKUP NANTI UANG JAJAN DEDEK BUUU :(
Lumayan lama berdiskusi dengan ibu itu, akhirnya beliau memutuskan untuk konfirmasi ke pihak Traveloka. Gak tau deh siapa yang salah intinya adalah kami tidak mau menambah biaya dari biaya yang sudah kami bayarkan sebelumnya. Udah capek, pesanan hotel gak sesuai, lapar pula, rasanya emosi gampang banget naiknya. Karena menunggu si ibu lama, kami mengatakan akan pergi makan dulu nanti gimana-gimananya kabarin aja saat kami pulang. Ibu itu setuju.
Pada akhirnya kami mendapat 1 tambahan tempat tidur kompensasi dari pihak hotel. Karena kesalahpahaman kan mereka yang mulai, jadi mereka juga yang harus mengakhiri *dangdut amat*
Lumayan lama berdiskusi dengan ibu itu, akhirnya beliau memutuskan untuk konfirmasi ke pihak Traveloka. Gak tau deh siapa yang salah intinya adalah kami tidak mau menambah biaya dari biaya yang sudah kami bayarkan sebelumnya. Udah capek, pesanan hotel gak sesuai, lapar pula, rasanya emosi gampang banget naiknya. Karena menunggu si ibu lama, kami mengatakan akan pergi makan dulu nanti gimana-gimananya kabarin aja saat kami pulang. Ibu itu setuju.
Pada akhirnya kami mendapat 1 tambahan tempat tidur kompensasi dari pihak hotel. Karena kesalahpahaman kan mereka yang mulai, jadi mereka juga yang harus mengakhiri *dangdut amat*
Kamar kompensasi dari pihak hotel |
Drama
hotel tadi tidak mengurangi keinginan kami untuk menjajal kota Surabaya di
malam hari. Kebingungan memilih tempat makan adalah hal yang menjadi masalah
awal saat kami keluar dari hotel. Kami bertiga benar-benar buta dengan kota
ini. Akhirnya google lah yang
menyelamatkan kami. Kami memutuskan untuk kulineran di sekitar Taman Bungkul.
Dari lokasi hotel ke Taman bungkul kami memilih naik ojek online maluv :3
Karena
malam minggu, keramaian kota Surabaya tampak di jalanan. Hujan rintik yang
turun tidak mempengaruhi semangat untuk menjelajah Kota Pahlawan ini. Thanks to
mbah google kami memilih makan di
“Rawon Kalkulator”. Aneh yah namanya dan tempatnya penuhhhhhhh!
Abis
nyicipin rawonnya gue paham banget sih kenapa tempat ini penuh, enaaaaaaa rek!
Dan
saat membayar makanan gue lebih paham lagi kenapa tempat ini dinamakan “Rawon
Kalkulator”, secara mas kasirnya ngitung cepet banget kaya kalkulator padahal
mah komat kamit doang, terheran-heran adek!
Suasana di Rawon Kalkulator |
Rawon daging |
Perut
kenyang hatipun riang. Kami memutuskan mengitari Taman Bungkul yang penuh
dengan muda-mudi yang sedang merayakan malam minggu. Tak lama kemudian hujan kembali mengguyur Surabaya, kami menunggu hujan reda sambil memutuskan akan melangkahkan
kaki ke mana lagi. Pilihan pun jatuh ke Taman Pelangi. Namanya yang unik dan
melihat foto dari instagram yang cakep, kami langsung memesan gojek ke sana.
Lokasinya lumayan dekat karena kami hanya membayar ongkos Rp 5.000.
Taman Pelangi
Malam mingguan di Taman Bungkul |
Taman Pelangi
Taman pelangi tak beda jauh dengan taman biasa lainnya. Bedanya ada dinding estetik di sana dan dihiasi dengan lampu beraneka ragam warna. Di bawah bangunan estetik itu ada kolam yang memantulkan cahaya menjadi lebih ciamik. Jam operasional Taman Pelangi hanya sampai jam 23.00, jadi kami gak bisa berlama lama di sini apalagi hujan kembali turun. Kami segera memesan gojek dan kembali ke hotel.
Warna-warni lampu di Taman Pelangi |
Jembatan Suramadu
Masih ada beberapa waktu lagi sebelum kami harus berangkat menuju kota selanjutnya. Kami memutuskan menghabiskan pagi untuk melihat jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura yakni Jembatan Suramadu. Ternyata megahnya ga beda jauh sama Jembatan Barelang yang dimiliki Kepulauan Riau. Karena hanya mempunya waktu sangat singkat, saat kaki sudah menjejak di Madura, kami pun langsung memutuskan kembali ke Surabaya.
Jembatan Suramadu |
Masih ada beberapa waktu lagi sebelum kami harus berangkat menuju kota selanjutnya. Kami memutuskan menghabiskan pagi untuk melihat jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura yakni Jembatan Suramadu. Ternyata megahnya ga beda jauh sama Jembatan Barelang yang dimiliki Kepulauan Riau. Karena hanya mempunya waktu sangat singkat, saat kaki sudah menjejak di Madura, kami pun langsung memutuskan kembali ke Surabaya.
Di depan kebun binatang Surabaya |
Bukti pernah menjejakkan kaki di Surabaya :3 |
Tugu Pahlawan
Gak
afdol rasanya jika sudah sampai di kota Surabaya namun tidak melihat Tugu
Pahlawan. Meskipun hujan kaki kami tetap melangkah menuju salah satu ikon kota
Surabaya ini. Dan satu bukti lagi di mata gue betapa bangganya menjadi anak
Indonesia. Melihat sejarah adalah momentum untuk kembali mengingat perjuangan
para pahlawan.
Walau hujan ku tak menyerah |
Beberapa
jam di Surabaya membuat gue jatuh cinta pada kota ini. Masih banyak tempat yang
ingin gue datangi. Gimana kalau balik lagi ke sana?
Tunggu akuh yah kota Pahlawan tercintaaa~
Estimasi biaya:
- Tiket pesawat Batam - Surabaya = Rp 1.418.000 (via Traveloka)
- Penginapan = Rp 100.000
- Bandara ke Penginapan + tol = Rp 106.000 / 3 orang
- Gojek ke Taman Bungkul = Rp 5.000
- Soto rawon = Rp 22.000
- Es teh manis = Rp 5.000
- Gojek ke Taman Pelangi = Rp 5.000
- Gojek balik ke penginapan = Rp 10.000
- Gocar ke Jembatan Suramadu = Rp 47.000 / 3 orang
- Gocar ke Kebun Binatan Surabaya = Rp 99.000 / 3 orang
- Makan siang di sekitar kebun binatang = Rp 12.000
- Gocar ke Tugu Pahlawan = Rp 13.000 / 3 orang
- Masuk ke Tugu Pahlawan = Rp 5.000
- Grab balik ke hotel = Rp 20.000 / 3 orang
- Grab ke stasiun = Rp 20.000/ 3 orang
Estimasi biaya:
- Tiket pesawat Batam - Surabaya = Rp 1.418.000 (via Traveloka)
- Penginapan = Rp 100.000
- Bandara ke Penginapan + tol = Rp 106.000 / 3 orang
- Gojek ke Taman Bungkul = Rp 5.000
- Soto rawon = Rp 22.000
- Es teh manis = Rp 5.000
- Gojek ke Taman Pelangi = Rp 5.000
- Gojek balik ke penginapan = Rp 10.000
- Gocar ke Jembatan Suramadu = Rp 47.000 / 3 orang
- Gocar ke Kebun Binatan Surabaya = Rp 99.000 / 3 orang
- Makan siang di sekitar kebun binatang = Rp 12.000
- Gocar ke Tugu Pahlawan = Rp 13.000 / 3 orang
- Masuk ke Tugu Pahlawan = Rp 5.000
- Grab balik ke hotel = Rp 20.000 / 3 orang
- Grab ke stasiun = Rp 20.000/ 3 orang
Seruuu....!!
BalasHapusSelamat datang di kota kami yaa kakaaaak
Semoga next time bisa main lagi ke Surabaya :D
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Bunda blm pernah ke Kota Buaya tapi dengar dari mereka yg udàh ke Sby ktnya kota ini bersih dan teratur. Jd pengen ke Surabaya.
BalasHapusAku yg lahir di Jatim aja belom pernah eksplor Sby. Asik banget sih kak apalagi bareng kawan-kawan
BalasHapusKangen deh sama surabaya, banyak kenangan manis pas liburan ke sana, makasih ya kak sudah mengobati rasa kangen saya :")
BalasHapusKok bisa begitu ya bun? Pesan untuk tiga kamar kok jadi dua kamar. Ya ampun siapa yang salah nih.
BalasHapusApa mungkin kamar lagi penuh. Tamasya di Kota Surabaya yang penuh kenangan dan kulineran yang enak membuat kenangan tersendiri Walaupun ada intrik drama
Aku kepingin ngakak baca tentang Rawon Kalkulator, dimana petugasnya ajib banget ngitung pelanggan habis berapa jajannya. Hanya dengan komat kamit udah keluar gitu ya jumlahnya. Berarti syarat untuk ngelamar di sana harus pinter hitung-hitungan. :))
BalasHapusAku kalau ke Surabaya biasanya cuma transit, belum pernah jelajah secara khusus. Jadi pengin deh main seharian di sana.
Iya banget, walopun belom pernah ke Surabaya, lihat foto2 dan tayangan yang settingnya di Surabaya bikin mupeng. Bersih dan indahnya memesonaaaa 😍
BalasHapusUdah empat tahun aku nggak ke Surabaya deh kayaknya :(. JAdi kangen banget padahal ini salah satu kota aku kuliah dan SMA. Ngangenin apalagi makanannya emang enak enak
BalasHapusSurabaya memang seruuu ya.. aku bulan lalu ke sana dan sempet main sampai bebek Sinjay Madura jugaaa nih
BalasHapusBanyak tempat menarik ya di Surabaya.. aah liat postingan ini jadi pengen injak juga kota yang terkenal dengan Kota Pahlawan. Tapi pertanyaannya kapan ya saya bisa ke Surabaya juga, hehe.
BalasHapusLooh...lagi ada di Surabayaaa...
BalasHapusKota tempatku dibesarkan...
Nanti kalo ke Surabaya ajakin aku yaa...
Ada banyak tempat tuh...yang belom dikunjungi, terutama kuliner.
Uda makan Rujak Cingur atau Semanggi belum?
Idem sama mba Uniek.
BalasHapusSempat kepo sama Rawan Kalkulator.
Kirain kalkulator sering menghilang di sini, bahahaha
Sekalinya, itu toh, alasan dibalik ini semua.
Maunya divideo-in ya mba, saat babang komat-kamit menghitung, bisa viral tuh, bahahaha
Tapi kudu izin dulu deh sama si babang, takut melangggar HKI, euy
Huaa jadi kangen Surabaya nih,,waktu kesana aku sama Genpi Surabaya lho hehe dan kita menjelajah banyak tempat disana.
BalasHapusUdah lama banget aku gak ke Surabaya, terakhir ke Malang niatnya mampir ke sana dulu, tapi akhirnya pilih penerbangan langsung ke Malang aja. Padahal di Surabaya juga banyak yang bisa diexplore ya
BalasHapusSaya penasaran sama rawon kalkulatornya. Selain penasaran ma rasanya, juga sama mas-mas yang ngitungnya. Itu kalau ada pelajaran matematika di sekolah, jangan-jangan selesai duluan hehehe
BalasHapusAh kapan ke Surabaya lagi? Infonya dong
BalasHapusKami blm pernah eksplor Surabaya nih
Kalau lewat saja sih sudah. Hehehe
Ingin mengunjungi berbagai tempat indah dan terkenal di Surabaya seperti Mbak Amel hehehe
Hati ini sdh dua kali baca ttg Surabaya..jd maikn mupeng aja nih ke sini..banyak banget destinasi yg pengen didatengin nih
BalasHapusTentu saja memesona makanya aku pilih lahir di sana hahahaha
BalasHapusHahaha aku inget pulang kerja sama temen2 makan rawon itu, pas masnya ngitung kita ajakin ngobrol, tapi masnya ajaib lho tetep konsen :D
Duh kangen makan rawooon
Surabaya ngga terasa sudah lama banget aku ngga kesana.. sekitar 8 tahun yang lalu deh aku dan keluarga kesana.. ya memang karena cuma sebentar jadi ngga terlalu banyak yang bisa di eksplore disana.. sekarang semakin banyak tempat baru yang wajib dikunjungi saat ke sby ya
BalasHapusDuh, sudah jalan-jalan keliling Surabaya aja dedek satu ini. Kota kelahiranku ini emang kota kenangan banget kok deeek.. Makanya aku balik lagi ke kota ini, demi memunguti kenangan-kenangan yang berserakan. Halah!
BalasHapusKangen demgan kota surabaya. Terakhir ke san 10 tahun lalu . Dah banyak perubahan ya pastinya
BalasHapusAku tiap ke Surabaya cuma diajakin kulineran sama mbak sepupuku. Jadi belum pernah ke Taman Pelangi, jadi kapan ya main ke Surabaya lagi *galau, hahaa
BalasHapusLoalah
BalasHapusKapan kapan kalau ke Surabaya kabari, mbak
Ntar saya ajak ke HOS Sampoerna untuk telusuri sudut sudut kota Surabaya yang lain
Waah jauhnya dari Batam Mbaak. Di Surabaya masih buanyak spot menarik. Favoritku adalah kota tua dan lampu2 malam di jl. Tunjungan :D
BalasHapussurabaya ini kota fav ku utk masalah kuliner :D. mungkin krn rata2 pedes yaaa, jd cocok. udh lama bgt tp ga ksana.. memang hrs dijadwal lagi liburan ke surabaya. apalagi objek wisatanya makin banyak :)
BalasHapusIh kereeennn banget!
BalasHapusSaya aja yang tiap weekend di Surabaya, bingung mau ke mana hahahaha
Rawon kalkulator memang terkenal, tapi sayang saya memang kurang doyan jadi rasanya biasa, dan salut banget tuh rawon hampir selalu rame tiap saat dong.